Jagung ( Zea may L. ) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gadum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan selatan, jagung juga menjadi alternative sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di Indonesia ( misalnya ,di Madura dan Nusa Tenggara ) juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak ( hijau ataupun tongkolnya ), di minyaknya ( dari bulir) , dibuat tepung ( dari bulir, dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena ) , dan baha baku industry ( dari tepung bulir tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya akan pentose, yang dipakai sebagai bahan pembuatan furfural.
Pemanfaatan Jagung untuk Bahan Makanan
Jagung merupakan bahan pangan sumber karbohidrat kedua setelah beras. Pemanfaatan jagung untuk bahan makanan dapat ditingkatkan melalui peningkatan konsumsi per kapita dengan program diversifikasi pangan dengan mengembangkan jagung sebagai bahan pangan alternatif susbtitusi beras.
Produk olahan jagung yang biasa dikonsumsi manusia antara lain sebagai berikut.
- Nasi jagung
- Makanan kecil atau snack, seperti jagung bakar, jagung rebus, brondong, dsb.
- Produk olahan, seperti pati jagung atau maizena dapat dibuat berbagai macam produk olahan.
Produk olahan lainnya adalah tepung jagung yang dapat digunakan untuk pembuatan bermacam-macam makanan. Tepung jagung dapat berperan sebagai tepung terigu, sehingga diharapkan dapat menjadi substitusi tepung terigu, dan dapat mengurangi penggunaan tepung terigu.
Pemanfaatan Jagung untuk Bahan Pakan
Pemanfaatan jagung bijian sebagai bahan pokok pakan ternak berperut tunggal (ayam ras). Jagung pipilan kering sebagai bahan penyusun ransum ayam yang utama. Jagung sebagai pakan ternak digunakan sebagai sumber energi dengan kadar karbohidrat 83% dari bahan kering jagung yang antara lain berupa pentosan, pati, dekstrin gula, sellulosa, dan hemisellulosa. Dilihat dari segi energi dan Total Nutrient Tercerna (TNT), jagung bijian menempati urutan pertama, meskipun dari segi protein, di bawah terigu dan beras. Sedangkan potensi limbah jagung untuk pakan ternak, pertimbangan kuantitas harus diimbangi dengan kualitas yang diukur dengan nilai gizinya, misalnya dari TNT, Bahan Kering Tercerna (BKT), dan Bahan Organik Tercerna (BOT). Jerami jagung ternyata menduduki ranking kedua setelah jerami padi berdasarkan nilai BKT dan BOT. Limbah atau hijauan, brangkasan atau jerami jagung terdiri dari daun batang, setelah panen termasuk klobot dan janggelnya, dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak terutama ruminansia baik dimakan langsung maupun melalui pemrosesan, sebagai Silase, Hay dan Chop.